Archive for the 'CUAPKU' Category

18
Des
07

Friendster, Pesona baru bagi peselancar dunia maya

Nyaris tanpa promosi, tapi hanya dalam tempo setahun mampu membangun komunitas online yang sukses dan menarik sembilan juta anggota. Mimpi? Tidak. Friendster.com telah membuktikan, tanpa gegap gempita iklan, hanya mengandalkan jaringan anggotanya, mampu menjadi fenomena Internet tahun ini sehingga jadi incaran para pemodal kelas kakap.

Hebatnya, meski masih dalam versi beta, Friendster telah meraup dana US$ 13 juta atau sekitar Rp 130 miliar dari modal ventura dan pemain Internet kelas berat seperti mantan CEO Yahoo! Tim Koogle, mantan CEO Paypal Peter Thiel, serta mantan VP Amzon.com Ram Shriram.

Mengapa Friendster baru diperkenalkan tahun lalu dapat menjadi begitu fenomenal? Jawabannya sederhana: karena menawarkan arsitektur baru berkomunikasi yang tak mungkin dilakukan di dunia nyata. Ketika kita bertemu seorang teman, misalnya, kita hanya melihat sosok dia semata. Kita nyaris tak pernah membayangkan, bahkan tidak tahu, siapa saja teman sang teman kita. Mustahil pula kita memetakan siapa teman dari teman sang teman kita itu. Friendster mampu membuka tabir keterkaitan yang amat rumit di dunia nyata menjadi sederhana namun menarik di dunia maya.
Lanjutkan membaca ‘Friendster, Pesona baru bagi peselancar dunia maya’

18
Des
07

Perubahan Iklim

Perubahan Iklim

perubahan-iklim.gif

–> Pengantar
Isu dampak perubahan iklim (climate change) akhir-akhir ini terus bermunculan di berbagai media massa dan menjadi pembicaraan serius di masyarakat khususnya para pemerhati lingkungan. Bencana kekeringan, banjir, kelaparan, tanah longsor, dan mewabahnya penyakit yang terjadi di beberapa belahan dunia tak terkecuali di Indonesia menjadi tanda-tanda awal perubahan iklim yang harus segera diwaspadai.
Dampak perubahan iklim sudah mengglobal. Dalam buku berjudul Dunia Makin Panas yang diterbitkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup bekerja sama dengan lembaga donor asal Jepang, JICA, dan Yayasan Pelangi Indonesia, disebutkan bahwa secara global ada empat dampak perubahan iklim yakni, pertama mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan. Menurut penelitian, es yang menyelimuti bumi telah berkurang 10 persen sejak tahun 1960 sementara ketebalan es di kutub utara berkurang 42 persen dalam 40 tahun terakhir.
Diperkirakan sejumlah gletser di beberapa pengunungan terkenal antara lain Himalaya, Alpen, dan Kilimanjaro hilang 50-90 persen. Dampak kedua, yakni terjadinya pergeseran musim di mana para ilmuwan memperkirakan bahwa kekeringan akan melanda benua Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Australia. Di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia rentan terhadap badai dan angin puting beliung, dan tanah longsor.
Lanjutkan membaca ‘Perubahan Iklim’

18
Des
07

Protokol Kyoto Abaikan Emisi Karbon Dari BioFuel

Protokol Kyoto Abaikan Emisi Karbon Dari BioFuel
Nusa Dua ( Berita ) : Protokol Kyoto mengabaikan jutaan emisi karbondioksida yang merupakan efek samping pengembangan biofuel –bahan bakar tumbuhan– , klaim Wetlands Internasional, sebuah organisasi lingkungan hidup, di sela sidang Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu [05/12].
Perwakilan Wetlands Internastional, Alex Kaat mengatakan bahwa Protokol Kyoto mendukung penggunaan biofuel –minyak sawit– sebagai suatu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun mengabaikan emisi gas rumah kaca besar-besaran yang terkait dengan produksi bahan bakar itu.
Lanjutkan membaca ‘Protokol Kyoto Abaikan Emisi Karbon Dari BioFuel’